Kamis, 29 Agustus 2013

Cadar, dan Teroris

Postingan kali ini aku agak menyinggung tentang cadar dan fenomena yang terjadi di masyarakat Indonesia. Mungkin banyak dari pembaca yang sering berjalan di tempat umum dan melihat wanita yang menggunakan jilbab besar dan bercadar. Ada sebuah fenomena yang menurut aku itu lucu dan gak masuk akal dan gak adil. Bagaimana bisa menggunakan cadar di identikkan dengan teroris? Ada yang bisa jawab? Pasti banyak dari kita yang kadang berpandangan demikian. Menurut aku itu sangat berlebihan dan diskriminatif. Aku bukan orang yang ahli agama atau hapal hadis-hadis tentang cadar. Tapi ayolah, hargai mereka yang menggunakan cadar. Toh itu tidak mengganggu anda mencari uang kan?
Ada sebuah kejadian lucu waktu aku punya pacar. Dia pernah bilang ke aku kalo ibunya itu gak suka sama cewek yang menggunakan cadar. Dia bilang itu berlebihan dan mencurigakan. Waktu itu aku cuma senyum-senyum aja. Setelah dia ngomong banyak tentang pandangan ibunya itu, aku bilang kalau kakakku ada yang pake cadar dan kakakku bukan teroris. Dia ke pasar, ngajar di TK, jalan ke Mall gak pernah bawa bom ataupun senjata api. Dia pun terkejut, malu dan segala macam experesi wajahnya.
So, udahlah, mereka toh tetep sodara kita kan? mereka juga gak ganggu kita. malah kalau menurutku, yang teroris itu adalah cewek yang bajunya minim-minim. teroris buat mata cowok-cowok.

P.s : Teroris itu sebutan untuk seseorang atau kelompok yang melakukan tindakan teror.

Aku, obat, dan kepala

2 tahun lalu ada sebuah kejadian lucu tapi nyakitin banget buatku. waktu itu aku disuruh naik ke drum penampungan air di atas rumah. jelas dong namanya ke atap pasti pake tangga. pas itu aku naik tangga dan ternyata lantai yang sebagai pijakan tangga itu licin. apa yang terjadi saudara-saudara? aku jatuh tepat saat aku sudah hampir di ujung tangga. badan ini jatuh ke drum bekas yang udah gak dipake lagi. pecah lah itu drum. dan yang membentur adalah kepalaku sebelah kanan. aku ngerasa rahangku bergeser. soalnya, tiap buka mulut kebar, pasti bunyi "klak" gitu. gak aku bawa kedokter karena aku pikir itu gak kenapa-kenapa (untung gak pingsan). hari-hari terlewati, makin sakit ini rahang. kadang suka nyeri tiap jam-jam pagi pas di sekolah (waktu itu aku masih SMA kelas 3). kalo udah nyeri, bukan main nyerinya. pengen lepas ini mata ma kepala (lebay). singkat cerita aku kuliah di salah satu politeknik negeri. kebetulan di kotaku. sekarang lagi musim PKL, atau kalo di kampusku disebut OJT (on the job Training). kebetulan aku dapat tempat di workshop di tambang. disitu sebulan mulai kambuh sakit-sakit kepala yang dulu sempet aku pikir sembuh. wah kalo gini caranya gak mungkin aku terus-terusan di sana. apalagi aku mesti bolak-balik Balikpapan-Tenggarong buat check up dan pasti nebus obat. kalo dijumlah kira-kira udah 8 jenis obat yang aku terima dari dokter. dan dosisnya besar-besar (menurutku). dari itu semua aku berpikir, kalo ternyanta kesehatan itu mahal banget. jadi jagalah kesehatan selagi kita masih diberi kesehtan itu.

Rabu, 14 Agustus 2013

Kematian

Kematian itu sesungguhnya merupakan hal yang nyata dan pasti. Semua yang bernyawa pasti akan mersakn mati. Dan akan menjadi pelajaran bagi yang hidup dan menyaksikannya. Sesungguhnya amalan manusia itu nampak yang sesungguhnya saat dia akan mati, tempat dia mati. Banyak yang semasa hidup nampak rajin ibadah namun akhir hayatnya berakhir di meja judi. Ada pula sebaliknya, semasa hidup nampak bejat dan meresahkan lingkungan, di akhir hayatnya malah berakhir di mesjid. Namun bukan berarti kita dapat beralasan untuk melakukan maksiat. Kematian itu pasti dan tak dapat ditawar sedetikpun. Maka persiapkanlah diri sebelum kematian datang menjemput dan memutus semua amalan kita kecuali amalan solih, ilmu bermanfaat dan doa anak yang solih.

Senin, 12 Agustus 2013

Pasangan ideal

Judul yang cukup pasaran dan umum diucapkan, terutama oleh orang yang ingin mencari pasangan. Entah pacar atau suami/istri. Semua ingin mendapatkan pasangan yang ideal berdasar point of view masing-masing.
Ok, menurut guru fisikaku waktu SMA, beliau pernah mengucapkan kalimat yang tidak akan aku lupakan, pada saat itu materi tentang kesetimbangan molekul kalo gak salah (maklum pelupa:-D). Beliau berkata, semua variabel dalam soal ini di anggap ideal. Tiba-tiba beliau mengatakan, padahal didunia ini gak ada yang ideal. Semua punya kekurangan dan kelebihan. Jadi sama seperti cari pasangan, gak akan ada pasangan yang ideal seperti yang kita mau. Jleb.
Sekilas gak ada yang istimewa dari pernyataan beliau. Tapi setelah mengalami, mempelajari lingkungan sekitar, kebanyakan orang-orang saling benci padahl dulu mereka saling menyanjung. Itu terjadi karena pasangan kita sudah tidak menjadi "ideal" seperti yang kita harapkan lagi.
Seiring waktu pasti salah satu ato keduanya ada yang berubah. Entah sikap, sifat, penampilan dan lain-lain. Sekarang tinggal pasangan itu, bisa berubah beriringan atau tidak.
Jadi, carilah pasangan yang biasa saja. Jangan terlalu mengharapkan harapan yang tinggi pada pasangan kita atau calon pasangan. Sebab jika dia telah berubah dari ke-ideal-annya, maka kita akan sulit menerima perubahannya walaupun sebenarnya itu baik. Tapi karena kita awalnya ingin dia tetap ideal hingga akhir, kita tidak bisa menerimanya lagi.

Minggu, 11 Agustus 2013

Penyesalan

Sebuah penyesalan,.
Sebuah kalimat yang sering kita dengar disekitar kita. Orang sering mengatakan "seandainya aku menolaknya", "seandainya bla bla bla." Banyak yg melupakan bahwa semua yang terjadi dalam kehidupan ini telah ada yang mengaturnya. Namun kita tidak sepenuhnya hanya jadi wayang, kita masih di beri Allah pilihan. Sering kita terjebak dalam sebuah persimpangngan dalam masalah hidup yang kita sulit untuk menetapkan pilihan. Lalu kita coba untuk mencari sebuah atau bebrapa buah saran untuk membantu memecahkan masalah kita tadi. Dari sekian banyak saran tadi, kita pasti akan memilih atau paling tidak menggabungkan beberapa saran tadi. Maka kita akan dapat memilih dipersimpangan tadi. Ketika kita telah menetapkan pilihan, kita kadang merasa menyesal. Sebuah ironi bukan? Kita yang menentukan pilihan di awal namun kita juga yang menyesali pilihan yang kita pilih sendiri. Lagipula sebuah penyesalan tidak akan merubah apapun 'kan?
Sekian